Cari Artikel

Selasa, Juli 29, 2008

Makna Psikologis Warna

Warna-warna ternyata memiliki arti. Berikut ini berbagai macam warna dan artinya:

Warna merah memiliki berbagai arti. Dalam permainan sepakbola, kartu merah berarti seorang pemain harus meninggalkan lapangan. Merah dapat juga berarti berhenti, contoh pada lampu merah. Warna merah juga sering digunakan untuk melambangkan kemarahan, rasa malu, darah, kekerasan, perang, nafsu, komunisme, api, dan bisa juga digunakan sebagai tanda bahaya besar. Ada 150 negara menggunakan warna merah dalam bendera kebangsaannya, termasuk Indonesia. Warna merah dalam bendera Indonesia melambangkan keberanian. Di Cina warna merah berarti perayaan, keberuntungan, dan kemakmuran. Dan tim-tim berwarna merah musim lalu kesulitan merebut gelar, seperti AC Milan dan Arsenal, dan juga timnas Indonesia hehe.. Tampaknya hanya Spanyol yang sukses dengan warna merah, dengan merebut trofi Euro 2008. Eh MU juga juara Champions dengan warna merah..

Warna biru sering diasosiasikan sebagai warna langit atau warna lautan. Biru bisa melambangkan persatuan, ketenangan, percaya diri, kebijaksanaaan, idealisme, loyalitas, cahaya, planet Bumi, udara, teknologi, konservatisme, kedamaian, kebenaran dan keramahtamahan. Di Iran biru berarti berkabung. Tim-tim besar dengan tradisi juara banyak yang menggunakan warna biru seperti Persib Bandung, Inter Milan, dan Chelsea. Banyak yang berpendapat biru adalah warna terbaik dengan berbagai sifat positif.

Kuning adalah warna yang melambangkan sinar matahari, keceriaan, kegembiraan,optimisme, kekayaan (emas), harapan, liberalisme, ketidakjujuran, ramah, keserakahan, kelemahan, dan lain-lain. Di Mesir kuning berarti berkabung, di Jepang berarti keberanian. Pada zaman pertengahan (Middle Age) warna kuning digunakan untuk menyimbolkan setan dan kematian.

Warna pink sering sering sekali dihubungkan dengan cinta, kekaguman, ungkapan terima kasih, dan simpati. Warna pink juga dapat menyimbolkan kewanitaan, kesehatan dan pernikahan. Segitiga berwarna pink menyimbolkan homoseksualitas dan biseksualitas. Pita berwarna pink biasa digunakan untuk menyemangati penderita kanker payudara. Palermo , salah satu tim kuda hitam Serie-A menggunakan kostum warna pink.

Warna hijau adalah warna daun dan rumput lapangan sepakbola. Warna ini sering diasosiasikan dengan pertumbuhan, kelahiran, hal-hal alamiah, kesehatan, keseimbangan, dan stabilitas. Masih hijau berarti belum berpengalaman. Di Amerika hijau berarti uang, di Cina berarti aib atau malu, sedangkan di Afrika Utara menyimbolkan korupsi. Pada zaman pertengahan (Middle Age) hijau menyimbolkan setan. Di Inggris, Irlandia, dan Amerika warna ini dianggap sebagai warna pembawa sial.

Coklat melambangkan ketenangan, kedalaman, kekayaan, stabilitas, tradisi, kemiskinan, kekasaran. Bisa juga untuk melambangkan organisme natural atau hal-hal alamiah. Warna ini juga dapat melambangkan Nazi. Di samping itu warna coklat dapat mendorong orang untuk memiliki keinginan, kesehatan, kesetiaan, kesederhanaan,keramahtamahan, dan sifat bertanggungjawab.

Putih melambangkan salju, perdamaian, kebersihan, kesucian, tak bersalah, steril, dan kesederhanaan. Bendera putih digunakan sebagai tanda menyerah. Di India dan Cina putih berarti berkabung.

Abu-abu bisa berarti kemewahan, kerendahan hati, penghormatan, keseimbangan, kebijaksanaan, netralitas, formalitas, kehalusan, kerusakan dan emosi yang kuat. Sering pula diasosiakan dengan debu, asap, dan polusi. Warna ini juga bisa berarti berkabung.

Warna jingga (oranye) melambangkan Hinduisme, Buddhisme, energi, keelokan, arogan, keseimbangan, emosi tinggi, suka bermain, dan antusiasme. Jika berada di Bandung hati-hati jika menggunakan baju jingga, terutama saat Persib bermain karena jingga adalah kostum Persija, musuh terbesar Persib. Tampaknya warna ini sangat sesuai dengan watak The Jak yakni arogan, emosi tinggi, dan anhtusiasme. Hehe..

Warna hitam sering dihubung-hubungkan dengan misteri, setan, ketakutan, dan kematian. Ilmu hitam adalah ilmu dengan bantuan jin. Warna yang biasa digunakan sebagai warna tinta ini juga dapat berarti modernitas, kekuatan, duniawi, kesedihan, kemarahan, formalitas, duka cita, dan kemewahan.

Minggu, Juli 27, 2008

Value-Expectancy Theory

Wah..wah nggak nyangke euy.. ternyata pengunjung blog ini masih banyak, pada nemu di search engine google, padahal saya sama sekali nggak ngepromosiin blog ini.
moga bisa bermanfaat


oh yah terakhir kalo ngerasa artikel ini bermanfaat, tolong pisan yah.. klik iklannya.. sebagai tanda persahabatan.. okey.. biar sama-sama menguntungkan... thx..




Manusia pada dasarnya selalu berkomunikasi. Segala gerak-gerik, tingkah laku, dan perbuatan kita dapat dimaknai oleh orang lain. Tentunya agar dapat berkomunikasi dengan baik dan memahami lawan bicara kita, kita memerlukan teori. Dari sebuah fenomena yang ada akan lahir sebuah konsep. Kemudian dari konsep itu berkembang sebuah proposisi (pernyataan yang bisa dinilai benar atau salahnya. Lalu setelah diuji proposisi menjadi fakta; fakta menjad teori, dan akhirnya lahirlah suatu ilmu.

Apa itu teori? Teori merupakan sekumpulan pernyataan yang saling terkait, sistematis, logis, faktual, dan objektif tentang suatu fenomena tertentu yang tujuannya adalah untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol fenomena tersebut.

Lebih lanjut, teori komunikasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kita tentang proses berlangsungnya suatu tindakan atau peristiwa komunikasi (communication problem solving). Dengan pemahaman yang lebih baik kita berada dalam posisi yang lebih baik untuk meramalkan dan mengontrol hasil-hasil dari tindakan komunikasi kita.

Saat ini telah berkembang 268 teori komunikasi. Jumlah ini masih mungkin bertambah mengingat masih ada teori yang butuh penelitian lebih lanjut. Teori yang akan dibahas di sini adalah value-expectancy theory, sebuah teori yang dikembangkan oleh psikolog terkemuka, Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada awal tahun 1970-an.

A. Sejarah Teori

Teori nilai harapan (value-expectancy theory) dikemukakan oleh Dr. Martin Fishbein pada awal tahun 1970-an. Teori ini pertama kali dijelaskan dalam buku Martin Fishbein dan Icek Ijzen tahun 1975 yaitu Belief, Attitude, Intention, and Behaviour: An Introduction to Theory and Research. Penelitian teori ini juga dapat dilihati dalam disertasi Fishbein yakni A Theoretical and Empirical Investigation of the Interrelation between Belief about an Object and the Attitude toward that Object (1961, UCLA). Teori ini juga dijelaskan dalam dua artikel lainnya tahun 1962 dan 1963 dalam jurnal Human Relations. Penelitian Fishbein dituliskan oleh peneliti lain seperti Ward Edwards, Milton Rosenberg, dan John B. Watson.

Dr. Martin Fishbein adalah seorang Profesor Kehormatan dari Harry C. Coles Jr. di jurusan Komunikasi Annenberg School for Communication dan Direktur Health Communication Program (Program Komunikasi Kesehatan) di Annenberg Public Policy Center. Di samping value-expectancy theory, beliau juga penggagas theory of reasoned action. Dr. Fishbein menerbitkan 200 artikel dan bab dalam buku profesionan dan jurnal, serta mengarang dan mengedit enam buku.

Penelitian Dr. Fishbein terdiri dari teori sikap dan tindakan, komunikasi dan persuasi, prediksi dan perubahan tingkah laku. Ia meneliti di lapangan dan laboratorium terdiri dari penelitian terhadap keefektifan dari tingkah laku kesehatan. Beliau adalah pimpinan Society Consumer Psychology and the Interamerican Psychological Society.


B. Pengertian Teori

Value-expectancy theory adalah salah satu teori tentang komunikasi massa yang meneliti pengaruh penggunaan media oleh pemirsanya dilihat dari kepentingan penggunanya. Teori ini mengemukakan bahwa sikap seseorang terhadap segmen-segmen media ditentukan oleh nilai yang mereka anut dan evaluasi mereka tentang media tersebut.

Teori ini merupakan tambahan penjelasan dari teori atau pendekatan “uses and gratifications” adalah dijelaskannya teori yang mendasarkan diri pada orientasi khalayak sendiri sesuai dengan kepercayaan dan penilaiannya atau evaluasinya.Intinya, sikap kita terhadap sejumlah media akan ditentukan oleh kepercayaan tentang penilaian kita terhadap media tersebut. (Palmgreen dkk. dalam Littlejohn, 1996:345) membatasi gratification sought (pencarian kepuasan) berkaitan dengan apa yang diberikan media serta evaluasi kita terhadap isi media tersebut. Jika kita percaya bahwa film India dapat memberikan hiburan terhadap kita, dan kita menilai hiburan tersebut termasuk bagus (misalnya bersifat edukatif), maka kita akan mencari kepuasan dengan menonton film India tersebut sebagai hiburan. Itu contohnya. Juga sebaliknya, jika kita menilai film India sebaliknya dari itu, maka kita tidak akan menontonnya.

Film-film televovela dari Amerika Latin yang sekarang banyak ditayangkan oleh televisi swasta, banyak disukai oleh kaum hawa, terutama ibu-ibu rumah tangga. Itu sebuah fenomena. Dari fenomena tersebut, bisa diguga bahwa kaum hawa menilai positif kehadiran film-film tersebut. Padahal jika kita menilik alur ceritanya, banyak peristiwa budaya yang sama sekali tidak rasional dan bahkan sangat bertentangan dengan pola budaya di Indonesia. Dilihat dari aspek rasionalitas ceritanya juga sangat banyak yang aneh-aneh atau ganjil. Dramatisasinya sangat bertele-tele, dsb. Namun demikian, toh kaum hawa masih tetap menyukainya. Mungkin sebagian dari kita kaum laki-laki juga banyak yang menyukainya. Tampaknya masalah hiburan tidak selalu mempertimbangkan aspek rasionalitas dan logika cerita.

Contoh lain, bila kita percaya bahwa segmen gosip akan menghadirkan hiburan bagi kita, dan kita senang dihibur, maka kita akan memenuhi kepentingan kita dengan menonton/mendengar/ membaca acara gosip. Di pihak lain bila kita percaya bahwa bergosip itu termasuk bergunjing dan melihatnya sebagai hal yang negatif, dan kita tidak menyukainya, kita akan menghindar diri dari menonton/ mendengar/ membacanya.

Klandersman dalam value-expectancy theory nya menyatakan bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi nilai (value) dari hasil yang diharapkan dari sebuah perbuatan. "Individual's behavior is a function of the value of expected outcomes of behavior" (Klandersman,1997,h.26). Perilaku seseorang akan menghasilkan sesuatu, semakin tinggi nilai yang diharapkan, semakin tinggi pula keinginan untuk mewujudkan perilaku tertentu.

Teori ini mengandung dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy) agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention, relevance, confidence dan satisfaction dengan akronim ARCS (Keller dan Kopp, 1987: 289-319). Model pembelajaran ini menarik karena dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dan pengalaman nyata para instruktur (Bohlin, 1987: 11-14).


C. Konsep Utama Teori

Value-expectation theory memiliki tiga komponen dasar yakni:

1. Individu merespon informasi baru tentang suatu hal atau tindakan dengan menghasilkan suatu keyakinan dari hal atau tindakan tersebut. Bila keyakinan sudah terbentuk, itu dapat dan seringkali berubah dengan informasi baru.

2. Setiap individu memberikan sebuah nilai (value) pada setiap sifat di mana keyakinan tersebut tergantung/berdasar.

3. Sebuah harapan (expectation) terbentuk atau termodifikasi berdasarkan hasil perhitungan antara keyakinan (beliefs) dan nilai-nilai (values)


Sebagai contoh, seorang mahasiswa menemukan bahwa seorang profesor memiliki sifat humoris. Mahasiswa tersebut memberikan nilai positif pada humor di kelas, jadi mahasiswa tersebut memiliki harapan bahwa pengalamannya dengan profesor akan positif. Ketika mahasiswa menghadiri kelas dan menemukan sang profesor humoris, mahasiswa tersebut akan memperhitungkan bahwa itu adalah kelas yang baik.

Fishbein dan Azjen (1975) memberikan persamaan untuk teori ini sebagai berikut:



Philip Palmgreen memodernisasikan teori ini dengan rumus sebagai berikut:

Gsi = ∑biei

Keterangan:

Gsi = gratification sought (pencarian kepuasan)

bi = belief (keyakinan)

ei = evaluation (evaluasi)



Penggunaan: Ketika memperoleh pengalaman dengan suatu media, kepuasan yang diperoleh akan memengaruhi keyakinan, menguatkan pola yang terlihat. Philip Palmgreen

D. Penerapan Teori

Salah satu kegunaan value-expectancy theory adalah dalam pendekatan persuasi (persuasion approaches). Berdasarkan teori ini kita mengharapkan sesuatu untuk mengontrol sikap kita (e.g. Fishbein & Ajzen, 1975; Rosenberg, 1956). Memengaruhi seseorang meliputi mengubah nilai yang mereka harapkan untuk diterima. Sebagai contoh, jika kita mengharapkan hasil yang baik dari pendapat namun seseorang meyakinkan kita bahwa pendapat tersebut tidak bagus, maka kita akan mengubah isi dari pendapat tersebut.

Ada dua penjelasan utama mengapa seseorang mengubah pendiriannya.

Konsistensi Afektif-Kognitif (Affective-Cognitive Consistency). Teori ini menyatakan bahwa pengaruh dan kesadaran kita mengenai suatu hal terdiri dari dua aspek. Affect meliputi sikap kita, bagaimana suatu hal terasa menyenangkan. Cognitions kepercayaan yang berhubungan dengan objek. Jika kita percaya konsekuensi yang baik akan didapat dari pendapat, kita akan memakai pendapat itu. Affective-Cognitive Consistency menjelaskan hukum sikap kognitif: jika kita mengubah kepercayaan seseorang tentang pendapat, sikapnya akan berubah secara otomatis dalam kesamaan tujuan dan tingkat sesuai dengan perubahan keyakinan. Sebagai contoh, kita dihadapkan pada pilihan bahwa mendapat nilai yang tinggi akan lebih sulit saat ujian akhir, kita akan mengubah kebijakan saat ujian dan lebih konsentrasi pada tugas. Sebaliknya jika kita yakin ujian berarti nilai rendah dan banyak tekanan kita akan bersikap sebaliknya.

Konsistensi kognitif tidak hanya mengubah keyakinan untuk menghasilkan perubahan pada sikap, tetapi juga menyebabkan perubahan sikap-sikap untuk menuntun perubahan keyakinan. Rosenberg (1960) membuat sebuah penelitian untuk menguji ide ini. Ia menghipnotis orang dan mengubah sikap mereka. Dia menemukan bahwa ketika sikap berubah dari senang menjadi tidak senang, individu akan memproses untuk mengubah keyakinan tentang suatu program dari baik ke buruk. Mereka melakukannya dengan lengkap. Tak ada orang yang mengatakan,”Program ini akan menghasilkan efek buruk “ Penelitian ini menunjukkan bukti meyakinkan bahwa kita mencoba untuk membuat perasaan dan keyakinan kita tentang suatu hal tetap konsisten.

Penelitian lain menemukan bahwa ketika seseorang mengajukan pendapat dan pembicara meyakinkan bahwa ada banyak konsekuensi buruk dari pendapat, individu akan mulai yakin bahwa konsekuensi baik akan terjadi sedikit, kita tak ragu bahwa hal tersebut akan menghasilkan hal baik dari hubungan sebelumnya. Penelitian juga menunjukkan menyetujui konsekuensi baik tidak sama dan tidak seefektif menyetujui konsekuensi buruk. Faktanya, pendengar menyukai pembicara yang mengatakan konsekuensi baik. Strategi dasar dalam persuasi adalah dengan meyakinkan seseorang bahwa pemikiran mereka tidak berhubungan dengan pendapat. Sebagai contoh orang tidak pernah berpikir bahwa ketika mereka mengevalusi hasil ujian itu akan menambah stress. Orang jarang berpikir mereka salah. Mereka cenderung mengubah keyakinan mereka sendiri setelah menemukan hasil buruk dari pendapat. Pernyataan bahwa hasil lebih tinggi tak akan diperoleh dari sistem baru akan kurang efektif dibandingkan memberikan ide bahwa ujian tengah semester akan lebih berat.

Ide yang sama dapat diterapkan pada seseorang yang ingin meyakinkan penerima pendapat. Penerima yakin konsekuensi buruk akan timbul. Di lain pihak pembicara yakin akan timbul konsekuensi baik. Di sini terjadi dua pendapat yang berbeda. Akan menjadi lebih baik untuk memberikan si penerima dengan fakta-fakta tentang konsekuensi baik dan membiarkan dia menerima banyak tekanan dan kemungkinan buruk. Dibandingkan dengan meyakinkan penerima bahwa tekanan tinggi tidak akan berhasil mengubah nilai ujian, pembicara harus menekankan bahwa akan terjadi hasil baik. Tentu saja orang tersebut tak perlu bertanya langsung tentang kemungkinan konsekuensi buruk. Apa yang kita katakan belum tentu strategi baik bagi pendapat sukarelawan yang menyayangkan keyakinan penerima. Dengan membiarkan sendiri si penerima mengubah keyakinannya, sebenarnya pembicara telah mengajak dalam pesan. Penerima bebas untuk tidak berbicara atau menyatakan secara tidak langsung (Infante 1975c).

Teori Pembelajaran (Learning Theory). Ini merupakan penjelasan kedua untuk persuasi dalam kerangka value-expectancy. Ide di sini ialah kita mempelajari untuk menghubungkan konsekuensi dengan pendapat, karakteristik seseorang, perlengkapan dengan objek (Cronkhite, 1969). Perasaan mendatangkan dengan sebuah konsekuensi menjadi terhubungkan dengan pendapat tersebut. Pendapat tersebut dapat diidentifikasi dalam berbagai emosi. Menyebutkan pendapat akan menimbulkan emosi yang luar biasa. Empat konsekuensi – hasil yang lebih rendah, lebih banyak tekanan, lebih banyak ujian akhir, dan sedikit kesempatan untuk meraih nilai rata-rata – dapat dikondisikan pada pendapat kita untuk mengubah kebijakan pada ujian akhir. Sikap penerima akan mewakili total dari perasaan negatif dari empat konsekuensi. Ide ini timbul dari kondisi klasik dalam psikologi. Dalam percobaan Pavlov, seekor anjing datang menanggapi bel bersamaan saat ia menanggapi bubuk daging di mulutnya, ia pun mengeluarkan air liur. Menanggapi bubuk daging yang terhubung pada bel dengan menempatkan bubuk di mulut anjing dengan segera setelah membunyikan bel. Beberapa saat kemudian, anjing tersebut mengeluarkan air liur sebagai tanggapan terhadap bel. Tak bisa dipungkiri bahwa proses ini mirip persuasi.

Dalam iklan konsekuensi terdiri dari pendapat dalam harapan terhadap reaksi orang-orang akan terkondisikan pada pendapat tersebut. Jika tercipta kondisi yang sukses, pendapat tersebut akan menghasilkan reaksi khalayak yang akan sama dengan reaksi mereka untuk menghubungkan elemen-elemen. Menyebutkan sebuah perubahan dalam kebijakan menghadapi ujian akhir memiliki efek yang sama dengan menyebutkan kemungkinan dalam kualitas lebih rendah, lebih banyak tekanan, lebih banyak soal ujian, dan sedikit kemungkinan mengubah nilai rata-rata. Pengkondisian akan memungkinkan untuk menimbulkan ketidaksenangan khalayak tanpa disertai keperluan untuk mengulang konsekuensi.

Persuasi meliputi pengkondisian perasaan baru pada pendapat dan membolehkan yang tak diinginkan sebelumnya dengan menghubungkan pada kelemahan. Tujuannya adalah untuk memusnahkan hubungan antara pendapat dan hubungan sebelumnya. Sebagai contoh seseorang mencoba seseorang untuk mengubah keyakinan kebijakan pada ujian akhir, bahwa ada tiga konsekuensi yang timbul dari pendapat tersebut: lebih sedikit tekanan pada akhir semester, lebih banyak waktu untuk melakukan aktivitas lain, dan lebih sedikit begadang. Ini merupakan konsekuensi baru yang penerima belum mempertimbangkan sebelumnya. Ide ini adalah sikap seseorang dikontrol oleh keyakinan yang terkuat atau lebih penting (Fishbein dan Ajzen, 1975). Jika seseorang meyakini khalayak tentang tiga konsekuensi baik, keyakinan baru akan menjadi seorang penerima akan lebih disadari, dan mereka didorong keyakinan yang lebih awal untuk level kesadaran yang lebih rendah. Jika penerima kurang menyadari keyakinannya, keyakinan tersebut memiliki efek yang kurang pada kesadaran penerima.

Di samping menambahkan keyakinan baru pada pemikiran penerima tentang sebuah pendapat, seseorang dapat menambah kepercayaan pada keyakinan lama. Seorang penerima yang melawan kebijakan baru ujian akhir akan memiliki keyakinan tentang konsekuensi baik seperti lebih banyak waktu luang untuk mencari pekerjaan musim panas. Tetapi keyakinan tersebut belum tentu seyakin keyakinan tentang konsekuensi buruk seperti hasil rendah dalam ujian. Strategi dilakukan untuk membuat khalayak lebih sadar akan keyakinannya, sekaligus mengurangi kesadaran pada keyakinan negatif.

Kita perlu membuat keyakinan baik lebih menjulang karena dua alasan. Pertama, pembicara dapat menyajikan fakta-fakta dan berbagai alasan untuk mendemonstrasikan mengapa konsekuensi baik akan terjadi jika pendapat itu diterapkan. Kedua, pembicara dapat menunjukkan bagaimana pentingnya konsekuensi baik akan terjadi pada penerima dan teman-temannya. Khalayak menjadi kurang sadar pada keyakinan negatif karena pemikiran akan menjadi sadar hanya dengan banyak hal pada satu waktu. Sesuai affective-cognitive consistency theory, pembicara dapat menghindari menyebutkan keyakinan negatif karena mereka akan lebih menonjol jika pembicara memikirkan tentang mereka. Sesuai dengan learning theory, keyakinan paling atas akan menentukan sikap seseorang.

E. Model-model value-expectancy theory

Ada beberapa model value-expectancy:

1. Value-expectancy model of attitudes I (Fishbein dan Ajzen, 1976)

Berdasarkan model ini seseorang memegang banyak keyakinan tentang sikap suatu objek, suatu objek terlihat memiliki banyak sifat. Menghubungkan dengan setiap sikap adalah respon yang evaluatif (contoh: sikap). Dengan proses pembelajaran, respon evaluatif menghubungkan dengan sikap suatu objek.


2. Value-expectancy theory model of attitudes II (Fishbein dan Ajzen, 1976)

Ao = (biei)

Keterangan:

Ao = attitude (sikap) terhadap objek (O)

bi = belief (keyakinan) tentang sifat objek

ei = evaluasi dari suatu sikap


Keyakinan adalah kemungkinan subjektif dari seseorang (objek) tentang sifat orang lain (contoh: Bill Clinton pembohong). Evaluasi adalah penilaian sifat berdasarkan berapa dimensi evaluasi (contoh: baik/buruk diukur dari skala 1 sampai 7)

3. Value-expectancy theory model of attitudes III (Fishbein dan Ajzen, 1976)

Sikap (attitude) seseorang merupakan penjumlahan dari produk setiap keyakinan (belief) dikali nilai evaluasinya (evaluation). Keyakinan dipegang dalam sebuah jenjang (tingkatan). Suatu sikap ditentukan dalam setiap waktu yang diberikan dengan lima sampai sembilan keyakinan yang paling menonjol dalam jenjang keyakinan seseorang.

Tipe-tipe keyakinan:

Descriptive belief berdasarkan keyakinan langsung

Inferential belief keyakinan dari keyakinan lain

Informational belief info dari sumber luar


F. Penggunaan Terbaru

Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, Fishbein dan Ajzen mengembangkan value-expectancy theory menjadi theory of reasoned action. Kemudian Ajzen menjelaskan theory of planned behavior dalam bukunya Attitudes, Personality, and Behavior (1988). Kedua teori tersebut menunjukkan prediksi dan memiliki kelemahan. Value-expectancy theory masih merupakan teori terkemuka di berbagai bidang seperti penelitian komunikasi kesehatan, pemasaran, dan ekonomi. Walaupun tidak digunakan sebanyak pada awal 1980-an, value-expectancy theory masih digunakan dalam berbagai bidang penelitian, seperti periklanan, (Shoham, Rose, & Kahle 1998; Smith & Vogt, 1995), perkembangan anak-anak (Watkinson, Dwyer, & Nielsen, 2005), pendidikan (Eklof, 2006; Ping, McBride, & Breune, 2006), komunikasi kesehatan (Purvis Cooper, Burgoon, & Roter, 2001; Ludman & Curry, 1999), dan komunikasi organisasi (Westaby, 2002).


Bagan theory of reasoned action dan theory of planned behavior dalam kerangka value-expectancy theory:


Sejak pertama kali dikemukakan pada awal tahun 1970-an, value-expectancy theory telah mengalami berbagai perkembangan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji keabsahan teori ini. Teori ini dikemukakan oleh beberapa psikolog terkemuka seperti Martin Fishbein, Icek Ajzen, dan Philip Palmgreen. Maka tak heran jika latar belakang teori ini adalah psikologi, memprediksi sikap manusia terhadap objek dan tindakan.

Teori ini sangat penting untuk mengetahui expectancy (harapan), values (nilai-nilai), beliefs (keyakinan), attitude (sikap), dan juga gratification sought (pencarian kepuasan). Dalam ilmu komunikasi teori ini sangat bermanfaat khususnya dalam mengetahui sikap seseorang dan nilai-nilai yang dianut. Teori ini telah digunakan untuk mendukung berbagai teori lain dan masih digunakan saat ini dalam berbagai bidang pembelajaran.

Teori ini masih memiliki kekurangan dan membutuhkan berbagai pnelitian untuk menguji teori ini. Teori ini menggunakan ilmu psikologi sehingga tingkat subjektivitas masih bisa ditemui. Walaupun demikian teori ini memiliki banyak kekuatan dan bisa mendukung teori lainnya. Terbukti value-expectancy theory masih terus digunakan hingga saat ini.


Jumat, Juli 25, 2008

Geus mah eleh, Rusuh, dihukum Deuih

Menjelang Persib melawan Persija saya berharap skor yang terjadi akan seperti ini.


Persib 3-0 Persija - 24 April 2007

Tapi yang terjadi di lapangan jauh panggang dari api. Udah mah eleh, terus bobotohna gamuk euy rusuh segala, akhirnya dihukum setahun tak boleh nonton dengan atribut persib. Walah, sudah jatuh tertimpa tangga pula, tangganya niban kepala, benjol deh… hehee

Ya sudahlah. Saya mah nonton ke stadionnya bareng temen sayah si ikram. Kaget euy, pas ditelepon teh cenah temennya teu jadi. Kumaha atuh tiketna geus meuli. Mun dua orang eta teu jadi, rugi atuh sayah 50ribeng.. huaaahhh.. jangan sampe dong. Untung ajah, akhirnya dia dateng bareng adiknya..

Trus di stadion ketemu ama rombongan Viking unpad. Heran euy, dari segitu banyak orang masih bisa ketemu juga. Yah ga apa-apa kan sekali-kali nontonnya di timur bareng temen ga di utara bareng piking unpad.. heheh

Walah penuh pisan ini mah, beda dari biasanya. Kata orang di sebelahku sama aja tiap persib main pasti penuh kayak gini. Ah salah dia mah. Kalo persib maen emang selalu penuh tapi pas lawan persija lebih penuh lagi. Tiket aja pada diborong calo. Biasanya mah saya masih bisa dapet di agen resmi. Terus si ikram hp-na leungit deuih..

Akhirna mah emang persib jadi eleh euy. Pas 3-1, trus si Hilton teu bisa asupkeun penalti langsung pada ngamuk. Babaledogan, ah kacau lah. Ya udahlah, balik weh.. ternyata jadi 3-2 akhirna mah. Oh iya tiba-tiba aja ada SMS dari the jak teu jelas. Teuing saha nya. Jigana mah temen kampus, soalnya siapa yang tau nomor sayah. Di blog sayah juga jadi loba komentar provakasi ti jek nong.

Tapi ternyata ada comment dari Pa Dada di tulisaku yang Persib Needs a New Satdium . Jigana mah dalam rangka kampanye. Ntar yah, coming soon saya bakal posting di Kumaha Anjeun . okey…

Oh iya minggu ini juga ada kejadian aneh. Dosen ma guru di LIA sama-sama telat 1 jam. Hari senin kuliah statistik harusnya mulai jam 08.30, dosennya baru ada jamm 09.30. Pas kamis di LIA harusnya masuk jam 19.00 baru ada jam 20.00.. hahaha.. trus hari kamis kemaren sayah ke PT Djarum buat ngajuin beasiswa. Tapi ternyata harus ditandatanganin ortu dulu. Yah udah jauh-jauh ke Pasteur kudu balik deui.. hehee

Jumat, Juli 18, 2008

Sang Penyebar Brosur

Di tengah-tengah liburan yang tidak menentu, akhirnya saya mendapat tugas sebagai panitia Festival Film Islami (FFI) untuk menyebarkan brosur ke berbagai fakultas dan universitas. Hari Kamis saya berangkat ke kota menyebarkan brosur ditemani kawan saya Ale. Oh iya tujuan utama saya hari itu adalah memesan tiket Persib vs Persija di jalan Gurame.

Oh enya isi brosurna teh kurang lebih begini:
Jika kalian adalah muslim yang kreatif dan aktif, kirimkan karya kalian pada Festval Film Islami. Syaratna: film bertemakan Islami, belum pernah dipublikasikan dan diikutsertakan festival lain, produksi minimal tahun 2007, batas akhir penerimaan film 30 Agustus 2008. Formulir dan keterangan lebih lanjut di http://www.kumahaanjeun.co.cc, (eh salah itu mah blog saya) yang bener ke http://dsccfikomunpad.blogspot.com

Okay kalo berminat langsung klik ajah, terbuka untuk pelajar dan mahasiswa juga umum. Saha wae lah. Jadi intinya kemaren tuh saya ke daerah buah batu. Sambil lewat nyebarin brosur ke Uninus SMA 22, SMA 8, LIA, ama STSI. Kalo SMA 22 dulu saya pernah ke sana, pasa wawancara bule tugas LIA. SMA 8 pernah dulu pas try out STAN. Lagi pada di MOS uy. Oh iya kalo STSI sih jelas tau lah, pas gagal audisi Ketika Cinta Bertasbih. Hehehe…

And then ke jalan gurame. Wuih rame ey Viking pada pawai. Lagi ada HUT Viking ke-15 ey. Pantesan we pada pawai. Pas ke seke Viking ga ada orang euy. Tiba-tiba ada ibu-ibu yang nyamperin. Katanya tiket tos seep hari Rabu. Buset, gancang pisan. Trus dia nawarin tiket. Rp 25ribu nu timur. Yah baelah, jaba teu aya. Ah, akhirnya mah meunang di calo euy tiketna.

Oh iya saya teh ke sekolah saya dulu, SMAN 5 bandung tercinta. Sekolah yang bergabung dengan SMAN3. Saya amah teu pati dikenal guru euy. Yang kenal teh paling Pa Saepudin, Pembina DKM tea. Saya pun berkesempatan bersilaturahmi dengan beliau. Pa Sae sedang membna anak-anak DKM, keur ngobrol ceritana mah. Oh iya lagi pada di MOS juga. Cuma aneh, di SMA tilu mah geus pada pake baju SMA murid baruna, meanwhile di SMA lima mah belom, masih pake baju SMP gitu deh..

Setelah berkelana, saya pun balik. Oh iya malemna ke LIA euy. Begitu lelahnya hari Kamis kemaren. Esok harinya, saya ke SMA 24 ama 26. SMA 26 mah di Cipadung. Mani SMA Negeri tapi tempatnya ternpecil kitu. Hehe.. ka luhur pisan.. tapi lumayanlah dengan menyebarkan brosur, saya jadi tahu nih SMA-SMA.. hhohoho

dan hari ini saya melanjutkan perjalanan ke SMA-SMA di Dago. SMA 20 mah libur ey.. jadi we saya teh nyimpen we di pos satpam. Pas di SMA 1 lagi rame MOS aya sexy dancer segala jiga nu di Batu Karas.. Trus ke Unikom.. Ini teh di warnet di seberangna UNIKOM. Lumayan ey murah hehe.. Isukan persib ey.. menang lah lawan persija mah lima enol lah...

Selasa, Juli 15, 2008

Libur telah usai

Liburan sekolah sudah usai. Hari Senin ini aktivitas sekolah kembali dimulai. Entah mengapa jadwal semester pendek saya pun bertepatan dengan awal aktivitas sekolah. Yup, seperti sudah diprediksi hari Senin itu macet total di daerah Cibiru. Wah pokoknya mah macetnya gila-gilaan ah. Saya aja yang pake motor jadi satu jam ke Jatinangor. Hohoho.. Yah wajar sih.. selain yang sekolah, jam kerja juga pagi. Jadi weh, jam 7 pagi tuh macetnya.. wah..

Sebelum itu, ada juga macet di hari minggu. Tapi ini mah macetnya bukan gara-gara jam kerja. Biasalha pawai Persib habis menang. Keren banget euy… menang 5-2.. saya amah nonton di tipi aja, lagi males, malem ey, my body is not delicious, lagi teu ngeunah awak.. heheeh.. golna the araneh euy.. 4 gol 5 menit awal.. jiga naon wae.. kuduna mah asup Guinness Book of Record.. haha.. da karek gol dibales deui, gol deui.. dibales deui.. haha.. untung aja akhirnya mah menag 5-2.. Jadi kahiji ey Persib nih.. mudah-mudahan bisa dipertahankan hingga akhir musim..

Oh iya SP alias semester pendek tea, saya cuma ngambil 3 SKS statistik aja.. satu-satunya mata kuliahku yang dapet E.. hikss..hiks.. sedih amat… sekarang mah serius yeuh kudu A… selain itu juga mau ngajuin beasiswa yang PT Djarum, harus buat surat rekomendasi dulu. Tapi lila euy, tinggal dikasih nomor tapi orangnya ga ada, ya udah saya bilang besok aja.. daripada nggak jelas nunggunya ampe kapan..

Blog yang Kumaha Anjeun, wah Alhamdulillah makin pesat nih perkembangannya. Ada Bonek ma Pasoepati masuk.. wah akhirnya target kena nih.. hehe.. biasanya mah yang masuk orang Malaysia.. naon moal ngarti atuh wong Malaysia mah.. saya pingin Pa Sahala, dosen saya tau nih tentang blog saya, tapi pas pingin ngomong ma dia asa keliatannya sibuk wae.. ya iyalah, dia mah harus meriksa banyak tugas.. tugas dari dia kan selalu banyak.. hehehe

Trus Selasa-Kamis juga dah mulai LIA. Makin dikit aja nih LIA teh.. hohoho.. Oh iya kemaren saya mo mesen tiket Persib-Persija di Gurame tapi belom ada euy.. paling hari ini dah ada sih.. besok dah ke sana lagi.. menang deui lah.. persija sekarang kedua euy.. lawan Persitara menang 3-1. Wah bener ieu mah big match euy.. kesatu lawan kedua… kudu menang lah lima enoll hehe.

Sabtu, Juli 12, 2008

Asiknya Nge-blog

Liburan semester ini emang serba ngga jelas. Tadinya mo magang, tapi ga tau mo magang di mana. SP, ikut sih, satu doang. Haha… Liat-liat nilai, wah rada kacau nih nilai semester ini. Untuk pertama kalinya saya mendapat nilai C dan D. KWN dapet C deuih.. walah tidak berkewarganegaraan dong.

Di tengah ketidakjelasan itu, untunglah saya punya blog. Ada dua lagi. Blog Kumaha Sayah (dulu Kumaha Aing) saya hidupkan lagi. Di sisi lain, blog Kumaha Anjeun terus saya promosikan, dan sekarang sudah semakin terkenal saja. Saya menargetkan tahun 2010 semua orang di Indonesia sudah tahu ada blog keren yang bernama Kumaha Anjeun. Yah setidaknya menyaingi blognya Raditya Dika. Hehehe..

Bicara mengenai blog, pertama kali saya tahu blog itu dari guru LIA saya, Pa Rhein. Saat mengajar dia selalu semangat menjelaskan tentang blog, bagaimana meraih uang dari blog, dan lain-lain. Sebelumnya sih saya menganggap omongan beliau tuh angin lalu. “Ah nanaonan ngeblog” ceuk saya teh.Tapi semua itu berubah saat saya menemukan sebuah buku berjudul “Meraup Dolar Lewat Internet” karya Taufik Hidayat. (bukan Taufik hidayat pemain bulu tangkis loh)

Saya memasukkan tulisan-tulisan saya yang sudah menumpuk di hardisk komputer, termasuk tulisan saya yang sudah dimuat di Tabloid Soccer. Setelah postingnya sudah banyak, saya pun mendaftar Google Adsense. Dan ternyata account saya diterima.. Wow… Namun ternyata dolarnya ga nambah-nambah euy. Selain karena blog saya belum terkenal, emang jarang sih yang ngeklik iklannya.

Bulan April tiba-tiba saja dolar saya bertambah. Saya pun berpikir, “kalo ngeklik sendiri bisa nggak yah? Apalagi saya punya hp yang bisa internet” Yah begitulah saya pun mengklik sendiri iklannya. Saya menyangka google tidak tahu hal itu. Toh dolar saya terus bertambah., Dalam waktu dua minggu saya sudah dapat $20.00. Wow, calon jutawan yeuh..

Tapi ternyata google tidak sebodoh itu. Saya ketahuan mengklik sendiri. Account saya pun dinonaktifkan! Huhuhu… begitu nelangsanya hidup ini.. Saya pun membuat blog baru dengan titel Kumaha Anjeun. Saya mendaftarkan lagi ke google. Menunggu lama, tapi ternyata ditolak! Wah, aneh nih padahal pengunjungnya sudah banyak. Apa gerangan alasan google menolak blogku?? Tapi tak apa ada iklan lain sih dari Kumpul Blogger. Hanya saja, penghasilannya hanya rupiah, bukan dollar seperti google adsense..

persib pride off
Tapi saya tidak menyesal. Tujuan utama membuat blog jangan untuk mencari uang. Saya mendapatkan manfaat lain dari membuat blog. Selain bisa menyalurkan hobi saya yaitu menulis, saya bisa memberikan manfaat untuk orang lain. Saya pun bisa memperoleh banyak teman baru. Yah banyak sekali manfaat yang tak bisa diukur dengan uang…. Hidup blogging!!!

Selasa, Juli 08, 2008

Nilaiku Begitu Berwarna

Saat semester 1 dan 2, rasanya kuliahku di fikom akan lancar-lancar aja. Gimana nggak, nilaiku tuh hampir sebagian besar A, sisanya dapet B. Nah pas semester 3 saat bertemu statistik, saya dapet E oi... kacau pisan tah, menjadi aib bagiku nih.. namun ternyata itu belum seberapa jika dibandingkan dengan nilai semester 4.

UAS-na teh pas Euro euy, gimana mo konsen, pas di LIA periodic test juga deuih.. trus di HP kan ada software siklus bioritmik. Diliat ternyata intelektualku lagi di handap pisan.. alamaaakk.. makanya kemaren pas liat nilai...

Pertama liat nilai Kewarrganegarraan (hahaha,, dosennya kan nyebut rr na kitu, sok aneh).. dapet C uy.. kacau kieu... trus Teori Komunikasi D.. wlaahhh.. kiamat kecil nih.. habisnya emang ujiannya teh ditanya 12 teori Miller, sebukueun tah padahal mah, dan masalahnya teh bukunya gak punya hohohoh.. nilai Komunikasi politik B, Alhamdulillah, banyak orang lain yang dapat C ama D,

Mana yang A woi... masih untung tiga lainnya dapat A... Komunikasi Organisasi, Komunikasi Lintas Budaya, ama Komunikasi Sosial Pembangunan. Tinggal satu deyui. MTV... manajemen produksi siaran TV... tapi pas praktek kamera sayah kacau pisan euy.. paling banter juga dapet C... HUHU.. jangan sampai D deh.. nangis sayah beneran...

Begitu berwarnanya nilaiku sekarang.. di fikom udah pernah dapaet semua nilai euy... A,B,D,E,T semuanya pernah ngerasain.. hohho hiks..hiks.. huhuhuh..

Audisi Ketika Cinta Bertasbih Aneh uy

(waduh, waduh google ngerjain saya nih.. masa cerita pengalaman pribadi ga jelas gini bisa ada di halaman pertama search engine google... jadi banyak yang masuk.. wah anda ikut-ikutan masuk...! hehe berhubung anda sudah masuk, maka anda diwajibkan mengklik iklan saya atau isi commentnya dong, sedih amet jarang yang komen..)

Tanggal 5 Juli kemaren, saya ikut-ikutan ga jelas gitu deh audisi Ketika Cinta Bertasbih (KCB). Mo jadi Azzam, soalnya cenah mah Azzam teh kurus trus bertampang prihatin karena kemiskinannya. Pas banget kan ama sayah. Trus saya teh belum baca novel yang kesatunya euy, yang keduanya mah udah. Jadi we beli, bisi engke ditanya pan... hohohoh..

Trus cenah audisinya teh di aula STSI jam 7. Jam 7, mungkinkah? Sayah berangkat dari rumah jam setengah tujuh we, di sananya teh jam 7 lebih. Di STSI daerah Buah Batu. Udah banyak euy yang dateng, pada baca novel KCB. Teu aya nu kenal deuih. Jadi we cuculingukan teu jelas kitu. Beugh..

Untung ajah pas jam delapanan gitu deh ada si Ari, temen saya di Pikom Unfad. Dia mah cuman ngater temennya doang cenah. Trus tiba-tiba ada pengumuman, “Para peserta harap memasuki aula, akan ada daftar ulang”. Nah kan langsung pada masuk tuh. Namun apa yang terjadi? “Pendaptaran baru akan dibuka pukul 9.. peserta harap menunggu di luar” beuh.. ini teh mo ngerjain yah..

Akhirnya setelah menunggu begitu lama, seperti menunggu bergantinya siang dan malam.. hahaha... akhirnya mulai antre buat registrasi ulang. Antrenya lumayan panjang euy... Akhirnya bisa juga registrasi ulang.. trus disuruh fotokopi KTP. Wah can boga ey. Ya udahlah fotokopi dulu..

And then,,, antre deui buat ambil nomor peserta. Ya ammpyyunnn.. antre lagi, antre lagi. Apakah Fedy Nuril dan Rianty Cartwright sampai Jennifer Lopez pun harus antre seperti ini saat mau menjadi bintang film?? Akhirnya tepat pukul 12, saat adzan berkumandang saya pun mendapat nomor peserta... salat dulu ey..

Haaha.. antre lagi pas wudu... hoho.. kakiku geus cararangkeul kieu euy... aneh juga wudu ikhwan akhwatna disatuin euy.. asa gimana gitu.. saya juga dapat kenalan baru Saiman anak Cimohai...

Akhirnya menunggu di Aula.. ternyata audisina teh rada aneh euy.. Bukan individu tapi dibuat kelompok, jadi yang tampil tuh perkelompok terdiri dari 10 orang. Belum pada kenal tea pan. Langsung dikasih skenario. Dan skenarionya teh ga ada hubungannya ama novel! Dapetnya tentang pemilihan ketua senat yang sedikit ricuh. Buat dialognya sendiri.

Nah pas mulai audisi lebih kaget deui, naha jurina kieu. Ga ada Habiburahman, Neno Warisman, Didi Petet, ama Chairul Umam seperti yang tertulis di website. Trus baru akting bentar, 7 menit kalo ga salah, waktunya udah habis lagi. Belum sampai titik permasalahan. Hasilnya bisa ditebak, dari kelompokku ga ada yang lolos satu pun.

Haha,, aneh euy katanya pelajari karakter tokohnya, kok audisina jiga kieu, ngapain lagi orang-orang teh pada “ngapalin” novel.. hahaha.. dikerjain euy...