Cari Artikel

Minggu, Mei 18, 2008

GANJA bukan bumbu penyedap di NANGGROE ACEH

Jeroan
Harga daging sapi disini, normal 60ribe, daging kambing 75ribe, tertinggi di Indonesia, menurut koran lokal SERAMBI INDONESIA.
Gulai kambing atau disebut kari kambing banyak tersedia, lengkap berisi jeroan, dengan kuah kental, bahkan kepala kambingpun ada, lezaaat. Gulai itik banyak pula, kuah kental, tak terasa amis, bisa bersaing dengan bebek peking. Hhmmm sedaap ……
Warung Padang dimana-mana ada, tentunya jeroan juga ada. Apalagi warung mie, ada disetiap sudut kota dan kampung, mie istimewanya adalah mie udang dan kepiting, wow enaks … . Tapi nasi gorengnya kurang pas rasanya, tak ada variasi, mirip nasi goreng Kalimantan, tidak digoreng dadakan. Martabak telornya tidak mengundang selera, jauh lebih nikmat rasa martabak telor/mesir khas Padang. Saudaraku……,makanan yang nikmat-nikmat itu semua bakal jadi ……. dan bau, jadi makanlah secukupnya; berhentilah sebelum kenyang dan makanlah setelah lapar, dan ingat juga masih banyak tetangga kita makan nasi garam doang ….!

Sayur
Sayuran yang paling banyak dijual adalah peucal, asal dari kata pecel barangkali, sayuran lain adalah tumis pakis, sayur lodehnya cukup kental, secara umum sayuran di warung makan tidak selalu ada atau ada dalam jumlah sedikit. Ada sayuran khas Aceh, mirip sayur lodeh, banyak macam sayuran tumplek jadi satu. Ah …. kalau sayuran tak perlu “rasa”nya yang penting vitamin, mineral dan seratnya, iya kan ?

Kopi


Kopi ternama di Banda Aceh berlabel Ulee Kareeng, di Lhokseumawe punya cabang, kopi telornya menyegarkan, di Kabupaten lainnya belum tentu ada merek tsb, karena masing-masing daerah punya warung andalan sendiri. Tetapi sebenarnya hampir semua hidangan kopi di warung-warung, nikmat rasanya karena sumber kopinya mungkin sama yaitu dari Takengon (daerah perbukitan Aceh Tengah) dan cara pengolahannya yang khas. Bila sdh terbiasa minum kopi di Aceh, cobalah minum kopi di Medan, terasa bedanya, kopi Medan terasa sedikit hambar. Tapi kopi Toraja label “Aroma” Banceuy Bandung favoritnya Hugh Brown, boss nya Ciciek – Sri Purwanti, agak susah dibanding-bandingkan segarnya.

Makanan/ kue
Waduh! kue-kue disini banyak banget variasinya dan aneh-aneh, coba lihat buku-buku luks yang beredar di toko buku kota-kota besar, makanan ringan khas Aceh tampil beda.
Saudaraku ………., kembali kepada makanan yang enak-enak dimulut, semuanya setelah dimakan bakal jadi ………dan bau, cuma nikmat beberapa menit saja.

Ganja
Bila dengar cerita dari para pendatang, katanya orang Aceh suka makan indomie pakai biji “nya”, terus sayur dicampur daun ”nya”, begitu juga kopi dicampur godokan”nya” itukan orang yang memang pengen teler karena frustasi! Jadi bukan untuk mendapatkan rasa nikmat(!). Semua pernah kucoba, hasilnya cuma memperpanjang lamanya tidur dan menjadi malas bangun. Napsu makan nambah, emang iya. Nah kalo udah gini, tahajud bisa terlewat dan subuh kesiangan, tetapi tidak mempercepat mulai tidur, justru awalnya kepale pusing, jelas sudah, mengkonsumsinya menjadi “HARAM”, cepat-cepatlah tobat keburu mati.
Kata orang gampong, sesekali sewaktu acara kenduri ada juga acara rokok bareng sesama orang muda, tapi nggak sampai mabok ancur-ancuran. Orang luar Aceh aja yang tidak bisa kendalikan diri. Selama 6 bulan di Aceh tak pernah ada berita tentang tertangkapnya orang mabok oleh Polisi Syariah gara-gara isap ganja. Maka pantas aja cukup banyak orang disini yang berpendapat mengisap ganja untuk orang Aceh hukumnya makruh. Wallahu a’lam

Rasa sayur nggak ada yang aneh, biasa-biasa aja, pernah dicoba sendiri mencampur daun”nya”, tapi rasanya malah nggak karuan. Apakah formulanya nggak tepat, nggak taulah ? Jadi kita sebaiknya tidak terlalu cepat percaya kata orang, ganja menjadi bumbu sehari-hari di Aceh.

Kopipun begitu, rasa kopi Aceh ya murni kopi nggak dicampur ganja, campuran bubuk kopi yang dioseng bareng, paling-paling dicampur madu, contohnya ada di kedai kopi Tanjung Bireuen, atau dicampur susu, contohnya ada di kedai kopi King Langsa, atau dicampur panili ada, di kedai Kopi Lhokseumawe. Pernah dicoba mencampur sendiri dgn godokan daun”nya” tapi rasanya malah nggak karuan. Jadi kita sebaiknya tidak terlalu cepat percaya kata orang, ganja menjadi campuran kopi sehingga menjadi enak dan mengantuk.

Daun Temurui
Bentuk daun temurui ada yang lonjong agak besar dan ada pula yang kecil-kecil lonjong lancip 1,5 x 4cm, kurang lebih ada yang mirip daun ganja, tapi agak keras, sangat mudah tumbuh, tinggi pohon bisa mencapai tiga/empat meter, tetapi setinggi satu meterpun, daun sudah bisa dipetik dan digunakan, kira-kira 20 helai dapat mengharumkan 1 kilo daging kambing/itik/ayam. Bila dioseng dengan minyak sayur, daun akan mengering seperti kerupuk dan sangat cocok bercampur ayam goreng sehingga menjadi hidangan Khas Aceh yang disebut Ayam Tangkap, INI PERLU DICATAT.
Apapun masakan berkuah santan dan amis bila dimasak bercampur daun temurui akan menjadi harum dan segar. Propinsi lain belum tentu ada daun Temurui (!)

Sobat Hanafi berasal dari Aceh, mungkin lebih pas ceritakan tentang warung dengan hidangan ”khusus”, katanya ada di Banda Aceh.
Terima kasih kepada teman-teman dan anak istriku yang mau baca cerita pengalaman alakadarnya ini.


Wassalam
aguswahyudiono


Terimakasih rekan Agus. Penggambarannya sangat lengkap.
Kopi.
Saya dan keluarga di Banda Aceh biasa ngolah biji kopi jadi bubuk.
Selama ini kami tidak menambah apa2. hanya Biji Kopi Tok. Kuncinya adalah
pemilihan Bijinya... selain jenis juga kadar airnya. Hasilnya
Alhamdulillah warungku lumayan rame. Bubuknyapun banyak diambil sama penjual
Kopi yang lain. Orang Aceh di jkt juga banyak minta dibawain bubuk tsb.
Kalau sempat mampir diwarung Ayahku di Beurawe, Banda Aceh. Tanya aja
Kopi Beurawe. Kok Jadi promosi nih....maaf.
Daun Temurui
Kalau ada yg perlu dirumahku (Jkt -Lebak Bulus) ada. Suka dicampur ke
gulai ikan, selain wangi, gurih juga hilangin amis. Tumbuhnya mudah,
tinggal stek aja. Potong, colokin ketanah tinggal disiram...insyaallah
tumbuh.
Ganja.
Waktu smp dulu dijual bebas sama penjual tembakau. katanya biar lebih
sedap. Walaupun mudah, tidak banyak yg jadi pecandu ganja.
Utk masakan lebih kearah mitos... memang bisa sebagai penyedap kalau
dipakai sedikit dalam memasak, terutama bisa membuat daging lebih
empuk seperti efek dibungkus daun pepaya. Seperti kata rekan Agus, kalau
kebanyakan rasanya jadi tidak keruan.
Restoran Medan baru Krekot Bunder Jkt menyajikan masakan aceh, salah
satu menu namanya "Asam Ganja". Tapi jg harap ada komponen ganja
disitu...
Wass
Hanafi - EL77, T09, M03


Kalau yang cerita adalah orang yang mengalaminya, khan asyik.
Oooh, daun itu namanya daun Temurui... Ada nggak, yah, di daerah lain ?

Nuhun, Kang Agus..

salam,

wa

Jumat, Mei 16, 2008

Important INFO for all Muslims

Assalamualaikum wr.wb.
Request for all Muslims:
Don't say "mosque" but say "Masjid" coz Islam people has found that Mosque=mosquitos.
Don't write "Mecca" write correctly "Makkah" coz Mecca= house of wines.
Don't write "Mohd" write completely as "Muhammad" coz Mohd=the dog with big mouth.
Don't write "4JJI" write "ALLAH SWT" coz 4JJI= for Judas, Jesus, Isa Almasih.
If you want to cut "Assalamualaikum" say "Asslm" not "Ass" coz Ass=donkey.
Please forward this to more Muslims. THX.

Final Champions 2007-08





Stadion Luzhniki, Moskow tanggal 21 Mei nanti akan menjadi saksi sejarah dua tim asal Inggris untuk beradu menjadi yang terbaik.
Jangan lewatkan pertandingan MANCHESTER UNITED vs CHELSEA

selengkapnya...

Rabu, Mei 07, 2008

Bisakah rakyat Indonesia tidak Ndeso?

Deso (baca ndeso) itulah sebutan untuk orang yang norak, kampungan, udik, shock culture,
countrified dan sejenisnya. Ketika mengalami atau merasakan sesuatu yang baru dan sangat
mengagumkan, maka ia merasa takjub dan sangat senang, sehingga ingin terus menikmati dan
tidak ingin lepas, kalau perlu yang lebih dari itu. Kemudian ia menganggap hanya dia atau hanya segelintir orang yang baru merasakan dan mengalaminya. Maka ia mulai atraktif, memamerkan dan sekaligus mengajak orang lain untuk turut merasakan dan menikmatinya, dengan
harapan orang yang diajak juga terkagum-kagum sama seperti dia.

Lebih dari itu ia berharap agar orang lain juga mendukung terhadap langkah-langkah untuk
menikmatinya terus-menerus. Hal ini biasa, seperti saya juga sering mengalami hal demikian,
tetapi kita terus berupaya untuk terus belajar dari sejarah, pengalaman orang lain, serta
belajar bagaimana caranya tidak jadi orang norak, kampungan alias ndeso.

Semua kampus di Jepang penuh dengan sepeda, tak terkecuali dekan atau bahkan Rektorpun
ada yang naik sepeda datang ke kampus. Sementara pemilik perusahaan Honda tinggal di sebuah apartemen yang sederhana. Ketika beberapa pengusaha ingin memberi pinjaman kepada pemerintah Indonesia mereka menjemput pejabat Indonesia di Narita. Pengusaha tersebut bertolak dari Tokyo menggunakan kendaraan umum, sementara pejabat Indonesia yang akan dijemput menggunakan mobil dinas Kedutaan yaitu Mercedes Benz.

Selengkapnya...